Musim hujan, musim panas, musim buah durian mungkin sudah biasa di Kalimantan Barat. Tapi ada satu lagi musim yang tidak biasa dan harus waspada. Musim kabut asap. Tak akan pernah terlupakan momen “mencekik” di tahun 2015 dan 2019 yang menjadi tahun-tahun kabut asap terparah di Kalimantan Barat. Tak terkecuali di tempat tinggalku di Singkawang. Kabut asap seringkali terjadi di bulan Agustus yang diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Di tahun 2023 ini kembali lagi terjadi kabut asap karhutla di bulan Agustus.
Di Kota Pontianak saat ini anak sekolah mulai dari TK, SD sampai SMP belajar di rumah mulai tanggal 16 Agustus 2023. Dampak kabut asap karhutla ini membuat kualitas udara di Pontianak dan Kubu Raya sangat tidak sehat.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, hal itu menyusul angka kualitas udara pantauan Stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) di Kota Pontianak yang sempat menyentuh kategori Berbahaya pada Senin, 14 Agustus 2023 malam.
Dampak Karhutla Sangat Berbahaya dan Merugikan Negara
Pembakaran hutan dan lahan mengakibatkan kabut asap yang mencekik membawa dampak yang sangat berbahaya dan merugikan negara. Dampak kabut asap juga mencapai negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Tidak mudah memadamkan api yang menghanguskan hutan dan lahan tipe tanah gambut. Usaha pemadaman membutuhkan tenaga dan biaya yang besar. Menguatnya El Nino yang diprediksi akan meningkatkan ancaman meluasnya karhutla di Indonesia.
Peran Penting Ekosistem Gambut
Lahan gambut memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Indonesia memiliki luasan gambut tropis terbesar di dunia dengan luas mencapai 13,43 juta hektare yang tersebar di tiga pulau besar yaitu Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Kegiatan pembakaran lahan paling umum pada saat pembukaan lahan gambut untuk persiapan lahan, baik itu dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat. Pembukaan lahan dengan cara dibakar terbilang murah biayanya, cepat prosesnya, dan juga mudah.
Kalau sudah terbakar susah untuk memadamkan api di lahan gambut. Bara api akan tetap dapat membara di bawah permukaan gambut meskipun permukaannya terlihat sudah padam.
Tantangan dan Kendala Pencegahan Karhutla
Sulitnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kegiatan pembakaran di lahan gambut jadi salah satu tantangan upaya mencegah terjadinya karhutla.
Tantangan lain dalam hal implementasi komitmen dan kebijakan restorasi gambut adalah koordinasi antar pemangku kepentingan agar program restorasi gambut dapat berjalan secara berkelanjutan.
Status kepemilikan lahan gambut dan izin penggunaannya yang tumpang tindih kerap menjadi penghalang dalam pelaksanaan program restorasi gambut.
#BersamaBergerakBerdaya Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan
Mencegah karhutla diperlukan peran aktif semua elemen mulai dari pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan media massa.
Teman-teman juga bisa ikutan tantangan di TUFI (Team Up For Impact) websitenya https://teamupforimpact.org . Setelah menyelesaikan tantangan kita bisa dapat bibit pohon loh.
Semoga Indonesia Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan.