Taman Tunku Abdul Rahman dan Pesona Island Hopping di Sabah
Uncategorized

Taman Tunku Abdul Rahman: Pesona Island Hopping di Sabah

Taman Tunku Abdul Rahman  – Aku selalu bermimpi bisa jalan-jalan ke luar negeri, secara sebagai seorang Travel Blogger yang mainnya masih kurang jauh. Dan kali ini mimpiku menjadi kenyataan Bang Dodon Jerry, salah satu temanku dari Komunitas Blogger Pontianak yang hobinya jalan dan jajan itu mengajakku untuk ikut Fam Trip ke Sabah yang disponsori oleh Air Asia dan Sabah Tourism Board, sama siapa? sama 10 orang Travel Blogger Indonesia lainnya. Mbak Evi dari Tangerang, Kak Salman dan Andre dari Jakarta, Kak Indra dari Lampung, Bang Dodon, Kak Iren, Teguh, Ero dan Dyah dari Pontianak, dan aku dari Singkawang. Bahagia rasanya aku segera mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari membuat pasport, menyiapkan barang-barang pribadi, sampai searching tentang Sabah. Thanks ya, Bang Don orang pertama yang mengajakku ke luar negeri 🙂 .

Sesuai dengan jadwal kami berangkat Hari Minggu, 17 September 2017 dengan dua kali penerbangan pesawat Air Asia yaitu dari Pontianak ke Kuching kami transit selama 6 jam, kemudian melanjutkan penerbangan dari Kuching ke Kota Kinabalu. Selama lima hari kami akan seru-seruan di Sabah.

Terbang nyaman bersama Air Asia

Setibanya di bandara Kota Kinabalu kami disambut ramah oleh Kakak Joshua dari Air Asia juga Kakak Bobby dari Sabah Tourism Board.

Foto Bersama di Bandara Kota Kinabalu

Kemudian rombongan menuju hotel untuk beristirahat. Kami menginap disalah satu hotel mewah di Sabah yaitu Hotel Grandis. Ohya, yang jadi roommate aku namanya Dyah anaknya cantik, lucu, dan suka foto-foto beberapa foto aku itu hasil karya dia makasih ya Dyah 🙂

capek?, ohh tidak. kita masih tetap semangat. Foto kebersamaan di lobi Hotel Grandis

Welcome

Hari pertama bersenang-senang di Sabah. Ku awali pagi ini dengan sarapan enak yang disediakan oleh koki-koki handal di Hotel Grandis. Kegiatan hari pertama berwisata air di Taman Tunku Abdul Rahman yang terdiri dari gugusan pulau mulai dari Pulau Manukan, Pulau Gaya kemudian Pulau Sapi dan pulau-pulau lainnya. Aku dan rombongan Travel Blogger Indonesia berkeliling dari satu pulau ke pulau lain sebutan kerennya Island Hopping di Sabah.

Secangkir teh hangat dan view laut adalah pasangan yang sempurna dipagi hari.
Ckrek by : Dyah

Island Hopping di Taman Tunku Abdul Rahman

Kami berkumpul di Dermaga Jesselton Point letaknya tidak jauh dari Hotel Grandis hanya berjalan kaki sekitar 10 menit lumayan olahraga kecil sebelum melakukan aktifitas.

Haii, Kota Kinabalu Welcomes You Ckrek By : Teguh

Pulau Manukan

Masing-masing pulau punya keistimewaan sendiri Pulau Manukan misalnya dikhusukan untuk tempat bersantai melepas lelah karena di lokasi ini tidak ada water sport, tapi kamu masih bisa berenang di pantai dengan air yang jernih berwarna hijau kebiru-biruan. Juga ada taman dengan spot foto yang instagramable.

Pulau Manukan, Sabah
Ckrek By : Bg Dodon

Ini pose menjelaskan bahwa jika tangan kirimu keseleo maka tangan kananku akan membantu..
Ckrek By : Dyah

Pantai di Pulau Manukan Ckrek By : Dyah

We are team. Ckrek By : Pak Jun, Tour Guide Kami

Pulau Gaya

Setelah dimanjakan dengan pemandangan indah di Pulau Manukan kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Gaya untuk melakukan aktifitas water sport yang belum pernah aku coba sebelumnya, Sea Walking. Instruktur kami menjelaskan kita akan memakai helm seberat 35 kg yang dialiri oksigen dan berjalan di bawah laut kedalaman 5 meter selama 15 menit. Kebayang kan, gimana rasa takutnya? Tapi karena instrukturnya tampan #eh.. memberi semangat kepada kami semua bahwa di bawah sana sangat menyenangkan, bahkan waktu 15 menit akan kurang kalau kamu benar-benar menikmatinya.

Instruktur Sea Walking di Taman Tunku Abdul Rahman

Dan hasilnya, aku happy! yeayy.. di bawah laut aku bisa bermain-main bersama ikan-ikan lucu, ditambah lagi para diver keren yang melakukan atraksi dan berhasil menghibur hatiku yang rada dag dig dug sebelumnya. Ohya, karena kepala kita tertutup helm yang berisi oksigen akan ada perbedaan tekanan udara dari dalam tubuh dan udara di sekitar yang menyebabkan rasa sakit pada telinga. Cara mengatasinya kamu cukup menguap, atau menelan ludah maka telinga akan normal kembali.

Happy with Kak Iren

Kegiatan selanjutnya di Taman Tunku Abdul Rahman kami melakukan aktifitas yang sedikit ekstrim yaitu Coral Flyer Zipline semacam Flying Fox. Kita akan melintasi 2 pulau yaitu dari Pulau Gaya ke Pulau Sapi sepanjang 250 meter dengan bergelantungan cantik dan aman di Flyer Zipline ini. Menikmati hamparan hijau pulau-pulau dan laut yang jernih percayalah kamu akan lupa dengan rasa takut ketinggian, seperti aku. Dan aku pengen naik lagi… hahaha..

Coral Flyer Zipline
Ckrek By : Teguh

Love it banget sama warna lautnya Ckrek By : Teguh

Karena badanku kecil alias ringan, aku harus ditarik sama petugasnya pake tali haha.. Ckrek By : Teguh

Pulau Sapi

Setelah lelah berenang, snorkling, sea walking, flyer zipline dan berfoto-foto ria kami diajak untuk menikmati makan siang di Pulau Sapi. Entah kenapa mendengar nama Pulau Sapi aku langsung teringat si Sapi, hewan yang biasa dimasak rendang dan itu enak banget, rendang sapi. Tapi ini hanya nama pulau saja, tidak ada sapi di sini hehe..

taman tunku abdul rahman dan pesona island hopping di sabah

Selamat datang di Pulau Sapi

Pantai di Pulau Sapi

Pulau Sapi menawarkan pesona pantai yang menakjubkan ditambah lagi saat itu matahari sedang bersinar terik, banyak pengunjung yang berjemur di pantai menikmati cahaya matahari yang mungkin jarang mereka dapatkan di negara mereka masing-masing.

Berjemur
Ckrek By : Bang Dodon

Pengunjung yang datang ke Pulau Sapi dari berbagai negara ada dari India, Korea, Jepang, dan tentunya kami dari Indonesia.

Safety first itu yang selalu aku perhatikan selama perjalanan Island Hopping di Taman Tunku Abdul Rahman. Mulai dari naik speedboat kami wajib menggunakan life jacket dan tidak boleh dilepas hingga kami tiba di darat, kemudian pengarahan sebelum melakukan aktifitas yang dilakukan oleh instruktur berpengalaman. Sewaktu Sea Walking juga kami dijaga oleh para diver keren.. so sweet 🙂

Ini tulisan pertama dari pengalaman yang tidak terlupakan selama di Sabah dan masih banyak cerita yang akan aku bagikan ke teman-teman. Ditunggu ya 🙂

Cerita selanjutnya aku terbawa larut dalam wisata cultural di Mari Mari Cultural Village, yaitu sebuah desa yang akan mengajak kita untuk melihat dan merasakan bagaimana budaya dan gaya hidup suku asli Sabahan yang terdiri dari 5 suku, yaitu Suku Dusun, Suku Rungus, Suku Lundayeh, Suku Bajau dan Suku Murut. Masing-masing suku mempunyai budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik. Contohnya untuk menghasilkan api mereka menggunakan cara tradisional dengan cara menggesekkan kayu ke bambu khusus seperti gerakan mengasah.

bersambung…  Mari Mari Cultural Village 

Selamat berkunjung.
Salam muter-muter
Share dan like kalau kamu senang dengan tulisan ini.
#BloggerSingkawang

Terima kasih.

 

 

 

This Post Has 13 Comments

  1. indra pradya Reply

    cakeeepppp…. photo photo nya kece banged terutama yang pake bikini aku suka suka suka…bagai lihat kepiting panggang saus tiram..sukaaa sekali…..
    salam.

    duniaindra.com

  2. Yudi Reply

    Kereen…. Pengen kesana

  3. Pulau Lemukutan Reply

    Sukenyee…

  4. Revi Rusfiani Reply

    Keren ka..
    Mudah2an bisa kesana juga 🙂
    Kunjungi juga yuk ka
    H**p://penaebook.blogspot.com

  5. Irene Reply

    Eh ada aku di photo yang seawalking. Seru banget yaaaah, kapan-kapan kita jalan bareng lagi yuuuuk.

  6. mrhanafi dot com Reply

    Waduh…Sabah memang cantik banget….

    Memang libur kalau dapat pergi ke sana

  7. Pingback: Mari Mari Cultural Village, Wisata Budaya di Sabah - Ini Multi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Banner