jalan-jalan ke monumen kapal selam (monkasel) surabaya
Wisata Sejarah di Indonesia

Menelusuri 7 Ruangan di Monumen Kapal Selam (Monkasel) Wisata Sejarah di Surabaya

Untuk pertama kalinya inimulti menginjakkan kaki di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Dalam perjalanan dari Bandara Internasional Juanda menuju hotel mataku tertuju pada sebuah kapal selam yang gagah berdiri di tengah kota. Tempat itu adalah Monumen Kapal Selam (Monkasel). Kami menginap di hotel dekat Monkasel Surabaya, yakni di Garden Palace Hotel Surabaya. Ohya, aku ke Surabaya dalam rangka mengikuti acara KIMFest 2023 di Alun-Alun Surabaya. Nah, dari hotel ke Monkasel juga cukup dekat kira-kira 10 menit jalan kaki. Kebetulan ada waktu luang aku berkunjung ke Monkasel. Sebab, aku ingin tahu seperti apa isi dalam kapal selam itu. Hai pembaca setia teman inimulti, kali ini aku mau cerita pengalamanku menelusuri 7 ruangan di Monumen Kapal Selam wisata sejarah Surabaya.

Monumen Kapal Selam (Monkasel) adalah monumen kapal selam asli dari KRI Pasopati bernomor lambung 410 yang pernah digunakan Tentara Angkatan Laut (TNI-AL) Indonesia. Monkasel Surabaya menyimpan cerita yang menarik dan edukatif. Wisata sejarah di Surabaya ini berlokasi di pusat kota jadi mudah untuk menemukan dan mengunjunginya. Tepatnya di Jalan Pemuda, Genteng, Surabaya.

data KRI Pasopati 410

Data lengkap KRI Pasopati 410 Monuman Kapal Selam Surabaya

Tiket Masuk Monkasel

tiket masuk monkasel surabaya

Tiket masuk Monkasel Surabaya

Untuk masuk ke dalam monuman kapal selam aku menuju loket di depan gerbang masuk monumen membeli 2 tiket. Dengan tiket masuk Rp 15.000 pengunjung bisa masuk ke dalam kapal selam dan menonton video rama sesuai jadwal yang diinformasikan petugas. Sayang sekali, karena waktu yang terbatas aku tidak sempat menonton video rama.

Isi Dalam Kapal Selam Monkasel Surabaya

Setelah mendapatkan tiket, aku langsung menuju tangga untuk naik ke kapal selam. Di pintu masuk kami disambut petugas yang ramah yang berpakaian sailor ala pelaut. Mereka memeriksa tiket lalu mempersilahkan kami menelusuri ruang-ruang di kapal selam. Petugas juga memperbolehkan kami untuk mengambil foto dan video. Salah satu Mbak petugasnya menawarkan untuk memotret foto kami bertiga. Wah.. senangnya, terima kasih ya Mbak, dan ini hasil fotonya…

Kesan pertamaku masuk ke dalam monumen kapal selam ini terasa sempit dan cukup hangat. Meski sudah dilengkapi pendingin ruangan masih kalah dengan cuaca panas Surabaya hari itu. Ruangan pertama ini merupakan Ruang Haluan Torpedo sebagai tempat penyimpanan torpedo yang dilengkapi 4 peluncur torpedo.

Baru di ruang 1 sudah membuatku terkagum-kagum dengan kecanggihan teknologi kapal selam pada masa itu. Bagaimana tidak, kapal selam KRI Pasopati 410 ini sejak tahun 1962 sudah beroperasi. Tugas utamanya pada masa itu adalah menghancurkan garis musuh, mengadakan pengintaian, dan melakukan serangan secara diam-diam. Kapal buatan Rusia tahun 1952 ini merupakan type SS Whiskey Class.

Lanjut ke ruangan kedua kami melewati pintu kecil sedikit rendah, jadi melewatinya harus agak membungkuk. Kami melihat ada ruang komandan sebagai tempat istirahat komandan dan pejabat komandan.

“Awas Kepala” begitulah tulisan peringatan ketika akan menuju ruangan ketiga. Kali ini cukup challenging melewati pintu berbentuk lingkaran dengan ukuran satu orang dewasa. Di ruangan ini adalah ruang pusat pengendalian, informasi tempur, dan eksekusi serangan torpedo.

Sambil melihat-lihat aku membayangkan bagaimana kapal selam yang memiliki panjang 76 meter ini dipindahkan dari laut ke darat.

Ternyata kapal selam KRI Pasopati 410 yang dinonaktifkan pada tanggal 26 Januari 1990 ini dibawa ke darat pada tanggal 20 Juni 1998. Untuk dijadikan monumen kapal selam dipotong menjadi 16 bagian. Kemudian dirakit lagi hingga menjadi utuh sebagai monumen bersejarah di Kota Surabaya.

Monkasel Surabaya merupakan monumen kapal selam asli terbesar di Indonesia dan di kawasan Asia.

Masuk ke ruang 4 masih sama, kami melewati pintu bentuk lingkaran. Di ruangan ini terdapat tempat tidur ABK, ruang makan ABK, dapur, dan gudang untuk menyimpan bahan makanan.

Sungguh luar biasa perjuangan 63 orang awak kapal termasuk komandan di dalam kapal selam ini.

Selama pengabdiannya, KRI Pasopati 410 terlibat langsung di garis depan dalam dalam operasi militer terbesar dalam sejarah Republik Indonesia untuk merebut Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Operasi militer ini biasa dikenal dengan sebutan Operasi Trikora.

Masuk ke ruangan kelima pintunya sama dengan masuk ke ruangan kedua tadi melewati pintu kecil. Ruang 5 terdapat mesin diesel 2000 PK.

Kapal selam ini bergerak dengan tenaga diesel selama di atas permukaan.  Mesin diesel ini berfungsi sebagai penyuplai atau charging sistem baterai yang ada di kapal selam. Saat menyelam menggunakan tenaga penggerak baterai.

Kami melanjutkan berjalan menuju ruangan keenam. Rasa-rasanya pintu bentuk lingkarannya makin kecil aja. Ruang 6 adalah ruang dimana ada dua buah motor listrik utama untuk menggerakkan baling-baling atau pengisian baterai.

Dan ruangan terakhir merupakan ruang torpedo buritan.  Di ruang 7 ini terdapat 2 peluncur torpedo yang berfungsi menyerang atau menghindar.

Selesai sudah aku menelusuri 7 ruangan Monumen Kapal Selam Surabaya yang resmi dibuka 15 Juli 1998 ini. Memandangi setiap sudut kapal selam aku mengagumi semangat perjuangan pahlawan Nasional Indonesia yang telah menjalankan tugas negara dari dalam hangatnya lautan Indonesia.

Sedari awal aku tidak ada melihat toilet hanya sebuah wastafel di ruang 3. Bagaimana cara awak kapal buang air kecil atau buang air besar? sayangnya tidak ada pemandu yang bisa kutanyai.

Menurut informasi dari indomiliter.com , kapal selam ini tidak dilengkapi fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus).

Bayangkan betapa sakit dan menderitanya menahan kebelet pipis atau saat ingin BAB.

“Wira Ananta Rudira” yang bermakna Tabah Sampai Akhir. Terima kasih kepada para pahlawan, perjuangan dan pengorbananmu sungguh mulia.

Sumber:
– https://www.surabayarollcake.com/blog/monkasel-monumen-kapal-selam-surabaya/
– https://www.indomiliter.com/kri-pasopati-kapal-selam-pemburu-tanpa-mck/
– https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/61232982727b4/monumen-kapal-selam-surabaya-saksi-kemenangan-operasi-trikora
– https://www.daerahkita.com/artikel/6/sejarah-kri-pasopati-410-di-monumen-kapal-selam-surabaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Banner