Dalam perjalanan menuju Bengkayang biasanya aku beristirahat sejenak di tikungan jalan Bukit Vandering. Bukit Vandering merupakan jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Jalannya berkelok-kelok, terutama tikungan U yang sering menjadi tempat favorit untuk berfoto sekaligus beristirahat. Setiap kali melewati jalan Vandering aku selalu kagum akan panorama indah dan udaranya yang sejuk. Siapa sangka, kini aku bisa melihat semua pemandangan itu dari puncak tanpa terhalang pohon-pohon atau jalan. Di tangan kreatif pemuda daerah, puncak bukit Vandering kini menjadi salah satu wisata favorit di Serukam. Inilah Bukit Rancutn Serukam, spot cantik di puncak Vandering Bengkayang.
Asal Mula Wisata Bukit Rancutn
Bukit Rancutn dulunya merupakan kawasan hutan dan kebun-kebun masyarakat. Kemudian pemuda pecinta alam yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Alam (KPA) diketuai oleh Rizal mengunjungi tempat ini. Melihat pemandangan yang indah di puncak bukit pemuda-pemuda ini mulai memikirkan bagaimana supaya tempat ini menjadi objek wisata di daerah mereka.
Akhirnya pada awal bulan Mei 2020 mereka mulai membangun spot foto yang pertama.
Satu persatu pengunjung berdatangan mengunjungi Bukit Rancutn. Dari mulut ke mulut pesona alam wisata Bengkayang ini mulai terdengar di masyarakat Bengkayang dan sekitarnya.
Hingga saat ini Bukit Rancutn menjadi wisata spot foto favorit di Bengkayang. Karena jarak tempuh yang relatif dekat dari jalan raya menjadikan Bukit Rancutn tempat untuk beristirahat para pengendara.
Lokasi Bukit Rancutn Serukam
Hari Jumat, 26 Juni 2020 aku dan Charis berkunjung ke Bukit Rancutn yang terletak di Desa Pasti Jaya, Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang. Untuk menuju lokasi Bukit Rancutn cukup mudah. Dari Kota Singkawang lama perjalanan ditempuh sekitar 1 jam 45 menit. Kira-kira di pertengahan jalan Bukit Vandering, di sebelah kanan ada sebuah lahan parkir yang dijaga oleh pengelola. Inilah lokasi parkir Bukit Rancutn.
Pengunjung akan dikenakan biaya parkir Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Setelah itu pengunjung akan diarahkan ke jalan menuju bukit.
Tenang… jarak puncak bukit dari tempat parkir relatif dekat. Cukup berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit dengan jalur yang landai.
Kita akan melewati jalan setapak, kebun kelapa sawit, hutan karet, dan hutan bambu. Sepanjang perjalanan kamu bisa menikmati hamparan bukit-bukit, gunung, dan hutan bak permadani hijau.
Saat itu sedang hujan gerimis. Sesekali aku berhenti untuk berfoto dengan latar belakang awan putih yang dramatis.
Bahkan tempat sampahnya terbuat dari bahan alami yaitu bambu.
Setelah itu kita akan disambut oleh petugas di pintu masuk. Biaya masuk Rp 5.000/orang.
Spot Cantik Bukit Rancutn
Puncak Bukit Vandering ini menawarkan spot foto dengan latar belakang keindahan yang nyata. Di bawah ini beberapa spot cantik yang aku ambil :
1. Letter RANCUTN
Letter RANCUTN yang berbentuk hati ini hanya boleh dinaiki dengan kapasitas 4 orang. Agar tetap bersih, pengunjung diharapkan untuk melepas alas kaki.
2. Sarang Burung
Spot foto sarang burung ini kapasitas untuk 2 orang saja. Alas kaki juga harus dilepas.
3. Bintang
4. Pondok Kayu
Pondok kayu yang unik ini kapasitas untuk 4 orang. Harap lepas alas kaki kalau mau naik ya.
5. Gazebo dan tempat duduk
Tersedia juga gazebo dan tempat duduk untuk bersantai bersama keluarga dan teman-teman.
Tips Mengunjungi Bukit Rancutn
Beberapa tips dari inimulti untuk teman-teman yang ingin mengunjungi Bukit Rancutn :
1. Gunakan sendal atau sepatu yang nyaman untuk jalan di tanah, lebih baik gunakan sendal gunung
2. Dahulukan buang air sebelum naik ke atas bukit, karena belum tersedia toilet
3. Bawa air minum atau makanan sendiri karena belum ada kantin (akan segera disediakan)
4. Patuhi peraturan yang ada
5. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan atau bawa pulang sampahmu ya
Ini adalah jalan-jalan keduaku setelah cororo. Sebelumnya aku dan tim JJAC ke Bukit Sepancong Bengkayang.
Semoga informasi tentang Bukit Rancutn Serukam, spot cantik di puncak Vandering Bengkayang bermanfaat bagi teman-teman pembaca.
Horas jala gabe. Sai hipas hipas ma hita.
#salammutermuter
#bloggersingkawang
Terakhir kali ke tikungan ini entah tahun berapa, pas adik masih tugas di Polres Bengkayang. Waktu itu masih belum ada apa2 sih, hanya ada warung2 kecil tempat orang menjajakan makanan dan minuman.
Wahh ceritanya menarik dan seruuu…
Salam Blog Jendela Rahman
Terima kasih, salam kenal juga 🙂