Hai pembaca setia inimulti.com 🙂 kembali aku datang menyapa dengan artikel terbaru yang masih ada kaitannya dengan pandemi. Setiap hari aku bertanya kapan pandemi ini akan berakhir?. Mungkin teman-teman juga menyimpan pertanyaan yang sama di dalam hati. Berdasarkan data global per tanggal 2 Juni 2021 ada 170.747.372 kasus terkonfirmasi Covid-19 termasuk 3.555.726 meninggal dunia. Di Indonesia ada 1.831.773 terkonfirmasi dan 50.908 atau 2,8% nya meninggal dunia. Sedangkan penyebaran vaksin per tanggal 1 Juni 2021 total 1.581.201.735 dosis vaksin telah diberikan. Seperti kita tahu penyebab awal Covid-19 ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya melalui percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita Covid-19 bersin atau batuk yang tidak sengaja terhirup. Pandemi yang disebabkan oleh zoonosis berkaitan erat dengan kerusakan hutan dan deforestasi. Apa itu deforestasi? Bagaimana mencegah dan mengurangi laju deforestasi untuk cegah siklus pandemi?. Kali ini aku mau sharing informasi penting tentang deforestasi, kebakaran hutan dan lahan, penyakit zoonosis dan pandemi.
Beberapa hari yang lalu kembali aku mengikuti Eco Blogger Squad Online Gathering dengan tema “Cegah Karhutla, Cegah Pandemi”. Tema yang sangat menarik tentang menjaga hutan demi kesehatan. Dua orang pembicara di webinar kali ini memaparkan secara gamblang kaitan erat antara kebakaran hutan dan lahan dengan zoonosis.

Foto bersama Eco Blogger Squad
Kebakaran Hutan dan Lahan yang Berulang
Di Indonesia, kebakaran hutan dan lahan dua tahun yang lalu merupakan salah satu yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade terakhir yaitu di tahun 2015 dan 2019. Dari data pemerintah menunjukkan hutan dan lahan seluas 1.6 juta hektare hangus dilahap si jago merah.
El Nino atau kemarau panjang menjadi kambing hitam pemicu kebakaran. Fakta yang terjadi karhutla terjadi berulang bahkan di tahun-tahun tanpa kemarau panjang. Salah satu faktor lain penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah ulah manusia.
Kebakaran pada tahun 2015 melepaskan lebih banyak karbon ke atmosfer dibandingkan dengan total emisi tahunan negara ekonomi besar seperti Jepang dan Inggris.
Pada kebakaran tahun 2019 juga melepaskan emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi yaitu 708 juta ton emisi gas rumah kaca (CO2 e). Yang mana hampir dua kali lipat lebih besar dari pada kebakaran di sebagian Amazon, Brazil (CAMS, 2019).
Laju Deforestasi Berperan dalam Peningkatan Zoonosis
Apa itu zoonosis? Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang secara alami bisa ditransmisikan dari ventebrata ke manusia. Lebih dari 200 penyakit zoonosis yang terdiri dari sebagian persentase dari penyakit baru dan penyakit yang sudah ada. Contoh penyakit zoonosis bisa dicegah dengan vaksinasi atau dengan metode lain yaitu rabies.
Deforestasi adalah proses penghilangan atau penggundulan hutan yang biasanya dilakukan untuk mengubah fungsi lahan menjadi fungsi lain. Laju deforestasi di Indonesia punya hubungan erat dengan terus meningkatnya permintaan lahan untuk konversi pertanian dan pertambangan. Hal ini berdampak buruk bagi lingkungan hidup tanaman dan hewan yang hidup di hutan. Akibat dari deforestasi membuat mereka tidak bisa bertahan hidup di hutan.
Rusaknya hutan dapat memicu munculnya penyakit zoonosis baru yang disebabkan oleh patogen yang melompat dari hewan ke manusia.
Kesimpulan
Sampai dengan saat ini masih banyak yang belum diketahui mengapa dan bagaimana virus bisa berpindah dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Ketika terjadi deforestasi beberapa spesies menurun bahkan punah. Namun, beberapa spesies lain bisa beradaptasi. Nah, spesies yang beradaptasi ini dapat meningkatkan resiko zoonosis. Manusia perlu menyeimbangkan produksi makanan, komoditi hutan, dan barang lainnya dengan tetap menjaga hutan. Salah satunya memilih produk yang ramah lingkungan. Konservasi hewan liar dapat membantu hewan liar berada di habitatnya dan tidak menyebarkan patogennya. Hal sederhana yang bisa kita lakukan dengan menjaga lingkungan kita bisa mencegah wabah, mencegah pandemi.

Tumblr cantik tim Eco Blogger Squad
Segala sesuatu memang harus di pergunakan dengan sebagai mestinya walau alam seperti tidak akan habis karena keserakahan dari manusialah bisa membuat bisa habis tak bersisa. Apa lagi seperti pandemi covid-19 sekarang ini buat kita belajar banyak hal dan mesti benar-benar kita renungkan segala perbuatan kita terhadap alam. Thanks
Betul, semoga bumi kita segera membaik ya